Bulan Ramadhan tak lama lagi tiba, momen
yang ditunggu-tunggu oleh jutaan umat muslim untuk menggembleng,
introfeksi dan mengevaluasi perjalanan, sepak terjang selama sebelas
bulan. Demikian salah satu hikmah dari bulan suci Ramadhan. Sebagian
ulama mengatakan bahwa ‘bulan suci Ramadhan bisa menjadi barometer bagi
bulan lainnya, lebih banyak amal saleh atau maksiat yang dilakukan dalam
bulan Ramadhan menjadi gambaran perilaku dalam sebelas bulan yang akan
datang’.
Nabi Saw bersabda: ‘
من فرح بدخول رمضان حرم الله جسده على
النيران
barangsiapa yang menyambut datangnya Ramadhan dengan suka
cita, maka Allah menjaga orang tersebut dari panasnya api neraka. Selain
itu satu malam yang memiliki kualitas yang sama dengan seribu bulan
dijanjikan disalah satu malam dibulan itu.
Momentum Ramadhan digunakan oleh
kalangan santri untuk mengaji satu atau banyak kitab sampai khatam.
Pondok-pondok pesantren salaf mengadakan kegiatan semacam itu.
Disekolah-sekolah biasanya juga tak ketinggalan, pesantren kilat biasa
diadakan untuk mengisi dan memanfaatkan kesempatan yang luar biasa
istimewa itu.
Tips-tips menghadapi bulan suci ramadhan
Berdoalah
agar Allah swt. senantiasa memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan
bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita
dapat melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa,
solat, tilawah, dan zikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahawa
Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rejab selalu berdoa, ”
بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على محمد وآل محمد
اَللّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب
وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا شَهْرَ رَمَضَانَ، واَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ
وَالْقِيَامِ وَحِفْظِ اللِّسَانِ وَغَضِّ الْبَصَرِ، وَلاَ تَجْعَلْ
حَظَّنَا مِنْهُ الْجُوعَ وَالْعَطَشَ
Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan
kami ke bulan Ramadhan. Bantulah kami untuk melaksanakan puasa,
melakukan shalat malam, menjaga lisan dan memelihara pandangan; dan
jangan jadikan puasa kami hanya sekedar lapar dan dahaga.
(Kitab Mafatihul Jinan)
(Riwayat. Ahmad dan Tabrani) Para salafus-salih
selalu memohon kepada Allah agar diberikan kurnia bulan Ramadhan; dan
berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan,
mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil
amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Ertinya,
“Ya
Allah, kurniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan,
keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu
melakukan amalan yang engkau cintai dan ridloi.”
Bersyukurlah
dan puji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita.
Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap
orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan
untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah
dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat
terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia
diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika
Ramadan telah tiba dan kita dalam keadaan sehat wal afiat, kita harus
bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.
Bergembiralah
dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw. selalu memberikan
kabar gembira kepada para sahabat setiap kali datang bulan Ramadan,
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah.
Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu
Allah membuka pintu-pintu syurga dan menutup pintu-pintu neraka.”
(Riwayat Ahmad). Salafus-salih sangat memperhatikan bulan Ramadan.
Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang
paling besar selain kedatangan bulan Ramadan kerana bulan itu bulan
penuh kebaikan dan turunnya rahmat.
Rancanglah
agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan
Ramadhan. Ramadhan sangat singkat. Kerana itu, isi setiap detiknya
dengan amalan yang berharga, yang dapat membersihkan diri, dan
mendekatkan diri kepada Allah.
Bertekadlah
mengisi waktu-waktu Ramadan dengan keta'atan. Barangsiapa jujur kepada
Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya
dan memudahnya melaksanakan aktivitas-aktivitas kebaikan. “Tetapi jikalau
mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi
mereka.” [Muhamad (47): 21]
Pelajarilah
hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib bagi setiap
mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan
hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima
oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu
tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an
surah Al-Anbiyaa’ ayat
7.
Sambut
Ramadhan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk.
Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadhan adalah
bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [
An-Nur (24): 31]
Siapkan
jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses
tazkiyatun-nafs. Hadiri majlis ilmu yang membahas tentang keutamaan,
hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk
melaksanakan keta'atan pada bulan Ramadhan
Siapkan
diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan: seperti membuat catatan
kecil untuk tazkirah tarawih serta selepas sholat subuh dan dzuhur serta
membagikan buku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan
puasa.dan selalu mengajak untuk meningkatkan amalan-amalan yang baik dibulan ramadhan dan setelah ramadhan.
Sambutlah
Ramadhan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan
taubatan nasuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah
dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, isteri,
anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahim. Kepada
masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka.
Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang
lain.
Semoga dibulan ramadhan ini kita mendapatkan cintaNYA dan memberkahi semua keluarga kita. Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar