Cerita Anak SMA: Sahabat
Cerita Anak SMA adalah cerita yang rasanya tak pernah usang oleh waktu, dan itu kurasakan saat setelah lama meninggakanl masa - masa itu. Tapi sebenarnya saat dimasa SMA itu aku merasa tak ada kesan yang indah atau prestasi hebat yang aku dapat tapi malah kesedihan dan kenakalan yg aku dapat.
tapi gak apa itu udah bagian dari cerita hidup saya.
Aku melihat remaja-remaja berseragam putih abu-abu bersama teman-temannya sedang bercengkramah.
Aku pingin mendekat dan memperhatikan aktivitas mereka yang begitu ceria penuh dengan gelak canda tawa. Tangan mereka sibuk colak-colek temannya dan saling olok mengolok diantara mereka memeriahkan suasana. Begitu akrab dan kompak. Sepiring gorengan yang di hidangkan oleh temannya segera ludes mereka perebutkan. Padahal tanpa berebutpun pasti semua kebagian. Tapi begitulah cara mereka. Bercanda rusuh-rusuhan. Aku hanya tertawa geli melihat kelakuan mereka.
Melihat keceriaan mereka aku jadi teringat masa-masa SMAku dulu. Seperti itulah aku dulu kalau berkumpul dengan teman-teman. Rumahku juga sering dikunjungi teman-temanku untuk belajar bersama membuat PR atau tugas-tugas kelompok. Bahkan kadang ada teman yang menginap di rumahku bila sedang menghadapi ulangan umum. Tapi kadang-kadang malah banyak guyon ne dari pada belajare......( dasar Ndablek ).
Sesaat kemudian, akupun tergerak untuk menuliskan sebuah puisi untuk mengenang masa-masa indah dulu. Masa SMA yang indah....
SAHABAT
Aku bukan ingin hidup di masa lalu. Bukan pula berharap waktu dapat diputar untuk mengulang keindahan dahulu. Tapi berada disini, membuatku menoleh kebelakang bagai memutar kembali jalinan cerita kala muda remaja.
Aku memang tak punya kisah cinta di SMA kita. Tapi kisah persahabatan yang terjalin luar biasa menghiasi remajaku. Menjadi bagian dari kehidupanku kala itu dan tak pupus hingga saat ini. Mungkin banyak yang terlupa, tapi tak sedikit yang masih menghiasi hati . Rasa bangga menukar putih biru menjadi putih abu-abu adalah masa dimana kala itu penuh gejolak. Tak apa pernah dikecewakan karena maafkan bila mengecewakan. Saat itu tawa begitu lepas, tapi kadang menangis bagai menyesakkan dada. Sesekali melompat dalam girang, tapi kali lain tertunduk dalam sedih.
Waktu adalah ungkapan tentang suatu perjalanan panjang pada tiap-tiap kisah yang dikitarinya. Waktu terus menerus mengikuti setiap derap langkah manusia, termasuk aku yang berjalan dibawah naungannya. Dan saat aku tiba pada hari ini, di tempat ini, tolehanku ke masa lalu tak dapat merubah kekonstanan waktu. Dia akan terus berjalan dan tak akan berhenti walau sebentar. Namun kenangan kala itu akan tetap terlihat dalam rangkaian semesta raya. Persahabatan akan terukir dalam pahatan indah dikehidupanku.
Jabat erat sahabatku...
Beberapa waktu lalu kami mengadakan reuni angkatan 91-94 SMA Wachid Hasyim 2. Disanalah aku dulu mengenyam bangku SMA. Bertemu dengan teman-teman lama betul-betul membahagiakan. Reuni waktu itu betul-betul membawa kesan indah & lucu ,kangen buatku. Ngobrol kesana kemari sambil mengamati teman-teman yang kebanyakan badannya sudah pada berkembang kesamping alias menggemuk. Pertanyaan utama pastilah tentang... berapa anakmu..? Sambil mengenang-ngenang peristiwa-peristiwa lucu bahkan menyedihkan. Seharian full tertawa. Lupa deh sama galau. Menceritakan kenangannya saja indah... bagaimana dulu pada masanya terjadi? Tentu saja masa SMA adalah masa remaja yang nano-nano rasanya. Pahit, manis dan asem....
Ada sebuah puisi yang aku buat untuk sahabatku di SMA. Aku tulis setelah persahabatan kami berjalan 18 tahun lebih. Aku pernah share puisi ini di grup Alumni SMA Wachid Hasyim 2 Sebuah puisi yang tak kuberi judul waktu itu. Bicara tentang masa SMA tak mungkin bisa aku lupakan persahabatan kami ini. Sampai saat ini dia masih tetap menjadi teman baikku.
Adalah persahabatan yg membawa kita pada hari ini
Rasa syukur bahwa aku mempunyai seorang kamu
disalah satu sudut hatiku
Denganmu aku bisa bercerita...
segala apa yang menjadi warna dalam hari-hariku.
Bersama kita belajar bahwa hidup adalah perjuangan
yang harus dimenangkan.....
bahwa harapan boleh kita miliki
sebagai kekuatan untuk meraih sesuatu yg lebih baik
Satu dua kesalahan...
seakan hanya menjadi pemanis sebuah pertalian
Rasa saling memahami adalah bukti ada ketulusan
dalam persahabatan kita
Waktu.... biarlah bergulir dengan sendirinya
dan kita lihat....
bahwa kita akan tetap saling mengisi
Tetaplah menjadi sahabat
sebab aku ingin tetap berbagi warna dalam hari-hariku.
*********************
Di teras depan anakku dan teman-temannya masih ramai dengan gelak candanya. Banyak doa dan harapan yang pasti terangkai dari para orang tua mereka. Jalan kalian masih panjang, nak... Kerjakanlah tugas dan kewajiban kalian dengan penuh tanggung jawab. Maka kalian akan memetik hasilnya kelak.